PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGUATAN PENYELENGGARA AD HOC UNTUK PEMILU SERENTAK 2024

  • Ulfa Jamilatul Farida KPU Kabupaten Kutai Timur

Abstract

Penggunaan teknologi Informasi pada Pemilu Serentak Tahun 2024 adalah suatu keniscayaan, mengingat dinamika permasalahan penyelenggaraan Pemilu telah mengalami pergeseran dari persoalan hanya teknis menjadi tuntutan mengenai kualitas akurasi hasil dan tuntutan untuk segera publikasi hasil. Dalam konteks tersebut, tantangan yang muncul adalah masih adanya wilayah Indonesia yang belum mempunyai sarana infrastruktur teknologi informasi yang memadai bahkan blank spot. Tantangan selanjutnya terkait kesiapan sumber daya manusia badan penyelenggara ad hoc karena desain teknis Pemilu masih mengadopsi metode konvensional yang menitikberatkan peran tugas badan penyelenggara ad hoc sebagai basic data. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan strategi percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur teknologi informasi di wilayah Indonesia dan strategi penguatan kapabilitas sumber daya manusia badan penyelenggara ad hoc Pemilu. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan tipe penelitian deskriptif analitik. Kesimpulan dari pembahasan penelitian sebagai berikut: Pertama, KPU dan Pemerintah dalam hal ini kementerian atau lembaga terkait serta pemerintah daerah bersinergi membuat nota kesepahaman tentang prioritas pemerataan pembangunan infrastruktur teknologi informasi di wilayah yang belum memadai bahkan blank spot; Kedua, KPU melakukan penguatan kapabilitas badan penyelenggara ad hoc dengan reformulasi persyaratan rekruitmen dan bimbingan teknis yang lebih efektif.

References

Alwajih., Ahmad. (2014). ”Dilema E-Democracy di Indonesia: Menganalisis Relasi Internet, Negara, dan Masyarakat”, Jurnal Komunikasi, ISSN X Volume 8, Nomor 2, April. 139-149, diakses pada tanggal 1 Maret 2022 dari: https://journal.uii.ac.id/jurnalkomunikasi/article/view/6472/5831.

Andrews. Clinton J. ND. (2007). “Rationality In Policy Decision Making”, dalam Fischer. Frank (et.al). Handbook of Public Policy Analysis Theory, Politics, and Methods. United States Of America : CRC Press Taylor and Francis Group, 161.

Badriyah, Mila. (2015). Manajemen Sumber daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia, 15.

Cahyaningsing, A. et. al. (2019). “Penetrasi Teknologi Informasi dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018”. Jurnal PolGov, I (1), 1- 34. Diakses pada tanggal 1 Maret 2022 dari: https://doi.org/10.22146/polgov.v1i1.48289.

Catt, H., Ellis, A., Maley, M., Wall, A., Wolf, P. (2014). Electoral Management Design. Sweden: IDEA, dapat diakses pada: https://www.idea.int/publications/catalogue/electoralmanagement-design-revised-edition.

Creswell, J. W. (2017). Research Dessign, Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran (A. Fawaid & R. K. Pancasari (ed.); Saduran). Pustaka Pelajar.

Goldsmith, B. (2011). Electronic Voting & Counting Technologies A Guide to Conducting Feasibility Studies. USA: International Foundation for Electoral Systems (IFES), 73., dapat diakses pada:https://www.ndi.org/sites/default/files/Implementing_and_Overseeing_Electronic_Voting_and_Counting_Technologies.pdf.

Hadiyat, Y. D. (2014). “Kesenjangan Digital di Indonesia (Studi Kasus di Kabupaten Wakatobi)”. Jurnal Pekommas, 17 (2), 81-90. Diakses pada tanggal 1 Maret 2022 dari: DOI: http://dx.doi.org/10.30818/jpkm.2014.1170203

Handoyo, E. (2012). Kebijakan Publik (Mustrose (ed.)). Widya Karya, 143-146.

Ismail, Dirjend Kemenkominfo, Ismail, (2020), “Pemerataan Infrastruktur Telekomunikasi untuk Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, http://www.wantiknas.go.id/wantiknasstorage/file/img/materi/2020/Februari/TIK-Talk%2016/Dr.%20Ismail-Dirjen%20SDPPIPemerataan%20Infrastruktur.pdf, diakses pada 28 Februari 2022,pukul: 10.00 WITA.

Khan., Syamsul., et.al, (2022).”Evaluasi Kebijakan KPU Tentang Rekruitmen Badan Adhoc (Studi di Kabupaten Banggai)”, Jurnal Ilmiah Muqoddimah, Jurnal Ilmu Politik dan Humaniora, Volume 6,Nomor 1, Februari. Diakses pada 1 Maret 2022 dari: DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jim.v6i1.2022.1-10

KPU Provinsi NTB. (2019), “Pengaruh Pola Rekrutmen dan Beban Kerja Terhadap Integritas dan Profesionalitas Badan Penyelenggara Pemilu Ad hoc pada Pemilu Serentak Tahun 2019 di Provinsi NTB”,

Electoral Research, Jakarta: KPU RI. Dapat diaksespada:https://journal.kpu.go.id/index.php/ERE/issue/view/32/13

Krimmer, Robert. (2012). The Evolution of E-voting: Why Voting Technology is Used and How it Affects Democracy. TUT Estonia: TUT Press, 26-27.

Kompas.com dengan judul "Ketua KPU: Sirekap Bukan Tiba-tiba, Sudah Dirancang Lebih dari Setahun", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/11/12/16542231/ketua-kpu-sirekap-bukan-tiba-tiba-sudah-dirancang-lebih-darisetahun?page=all., diakses pada 1 Maret 2022, pukul: 14.00wita.

Mahpudin. (2019). “Teknologi Pemilu, Trust, dan Post Truth Politics: Polemik Pemanfaatan SITUNG (Sistem Informasi Penghitungan Suara) Pada Pilpres 2019”, Jurnal PolGov, Vol. I No. 1., Yogyakarta: UGM. Diakses pada: https://doi.org/10.22146/polgov.v1i2.55886

McCormack, C. (2016). Democracy Rebooted: The Future of Technology in Elections. Washington, DC: Atlantic Council, 1-4.

Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 3.

PKPU 4 Tahun Tahun 2019 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum.

PKPU 9 Tahun 2018 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

Purnamasari, Sulfi. (2019), Ekonomi Pembangunan, Banten: Umpam Press., 45.

Ralf Lindner and Georg Aichholzer, (2020).“E-Democracy: Conceptual Foundation and Recent Trends”, dalam European E-Democracy in Practice, Leonhard Hennen et. al. (ed), Switzerland AG.: Springer,15.

Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika 2020-2024, Februari 2021, Jakarta: Kemenkominfo.

Rush, M., & Althoff, P. (2011). Pengantar Sosiologi Politik, cetakan ke 14 (K. Kartono (ed.); saduran). PT Raja Grafindo Persada, 181.

Santos, H. R., & Tonelli, D. F. (2014). “Possibilities and limits of E participation: A systematic review of E-democracy”. XXXVIII Encontro de ANPAD, Rio de Janeiro, 13-17 September.http://www.anpad.org.br/admin/pdf/2014_EnANPAD_APB1644.pdf.

Setiadi, Herald. (2009). “Menuju Demokrasi Dengan Teknologi Informasi”. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Informatika UPN Veteran, Yogyakarta. Dapat diunduh dari: http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/988/819. Pada tanggal 28 Februari 2022.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.372.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta, 12.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV. Alfabeta, 456.

Susanto., A.B., dkk. (2010), Reinvensi Pembangunan Ekonomi Daerah: Bagaimana Membangun Kesejahteraan Daerah, Jakarta: Esensi Erlangga Group, 83.

Undang-undang 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Undang-undang 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

Van Dijk, J. (2012). “Digital Democracy: Vision and Reality”. In I. Snellen,

M. Thaens, & W. van de Donk (Eds.), Public Administration In The Information Age: Revisited (pp. 49–61). Amsterdam: IOS-Press.

Wall, A., Ellis, A., Ayoub, A., Dundas, C. W., Rukambe, J., & Staino, S. (2006). Desain Penyelenggaraan Pemilu Buku Pedoman Internasional IDEA (C. Natalia (ed.); Saduran), 20-25.

Zuhri., Sholehuddin. (2019). “Urgensi Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Penghitungan Dan Rekapitulasi Suara”, Electoral Research, Jakarta: KPU RI, dapat diakses journal.kpu.go.id. :https://journal.kpu.go.id/index.php/ERE/article/view/135/44

Published
2022-11-20
How to Cite
Ulfa Jamilatul Farida. (2022). PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGUATAN PENYELENGGARA AD HOC UNTUK PEMILU SERENTAK 2024. Electoral Governance Jurnal Tata Kelola Pemilu Indonesia, 3(2), 207-231. https://doi.org/10.46874/tkp.v3i2.654