Pilkada Serentak: Demokrasi, Efisiensi, dan Desain Yang Relevan

Abstract

1. Pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak memberikan kontribusi positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia setidaknya dari sisi efisiensi penyelenggaraan. Akan tetapi dari sisi efisiensi demokrasi masih jauh dari harapan karena memerlukan perubahan signifikan pada system politik dan pemerintahan serta sistem kepartaian yang memerlukan upaya lebih besar untuk memperdalam demokratisasi dan mencegah kemerosotan demokrasi.
2. Meningkatnya gejala kartelisasi partai politik dan bertambahnya calon tunggal harus menjadi perhatian kita semua terhadap semakin memburuknya kualitas kompetisi demokrasi di daerah. Maraknya jual beli suara vote buying yang merusak demokrasi juga harus menjadi perhatian untuk penindakan maupun pencegahannya yang efektif.
3. Model desain sistem pemilihan kepala daerah yang saat ini dilaksanakan memiliki kemampuan meningkatkan efisiensi pada aspek penyelenggaraan akan tetapi kurang memberikan kontribusi nyata pada aspek efisiensi demokrasi. Model yang ditawarkan adalah pemilihan kepala daerah serentak bersamaan dengan pemilihan legislatif daerah. Namun model ini memerlukan adjustment regulasi yang tidak sederhana menyangkut kepentingan dan pemaknaan terhadap apakah pemilihan kepala daerah termasuk regim pemilu atau bukan.
4. Model demokrasi asimetris yang memungkinkan daerah-daerah tertentu menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara berbeda perlu mendapat ruang dalam regulasi dengan pelaksanaan yang harus hati-hati, untuk menghindari terjadinya manipulasi kehendak rakyat yang genuine oleh sekolompok elit predator.